Sabtu, 20 Februari 2010

VARIABEL PENGASUHAN IBU YANG MAMPU MENCERDASKAN ANAK

(Perkembangan bayi usia 6-12 bulan)
Cara mengasuh anak adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh para kaum ibu, karena kegagalan anak di waktu bayi dapat menimbulkan perubahan sikap ketika ia dewasa. Misalnya anak yang dulunya baik, jujur, terbuka dan penurut akan berubah menjadi tertutup, suka berbohong, dan tidak lagi menurut.
Sikap yang harus dilakukan oleh seorang ibu adalah responsif, mengorganisasikan perangsangan dari luar, menyediakan alat rangsang yang bervariasi, dan memilih alat perangsang secara sesuai dengan umur anak.
Dalam proses pengeksplorasian, ibu sangat dibutuhkan sebagai pelindung dan pemberi rasa aman kepada anaknya. Untuk itu harus terjadi kelekatan antara ibu dan anak sehingga akan berperan besar dalam perkembangan kognitif, emosi sosial, moral, dan sebagainya.
Seorang ibu yang responsif memiliki ciri-ciri: (Cook, 1972)
1. Selalu bereaksi terhadap kebutuhan anak,
2. Merangsang anak,
3. Sensitif peka akan apa kebutuhan anak (setiap usia mempunyai kebutuhan yang berbeda),
4. Timing yaitu tahu kapan anak membutuhkan sesuatu,
5. Specificity yaitu mengetahui anak mana yang membutuhkan apa, karena anak pada usia berbeda akan membutuhkan sesuatu yang berbeda.
Dari hasil berbagai penelitian dan teori-teori, dapat disusun sejumlah variabel pengasuhan yang dinyatakan ikut berperan dalam pengembangan kognitif anak:
A. Variabel sistem mikro:
Misalnya: lingkungan in-animate, yaitu benda-benda yang berfungsi sebagai rangsang fisik maupun sosial yang diberi arti melalui perantara (mediasi) ibu, lingkungan asuh yang kondusif, rangsang afektif, hubungan interaksi emosional ibu-anak yang membentuk attachment antara ibu-anak, sikap pengasuhan, bagaimana positif / negatif sikap ibu terhadap pengasuhan, stabilitas lingkungan, pengorganisasian lingkungan, dan rangsang lingkungan.
B. Variabel sistem makro:
Misalnya: usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan tingkat social ekonomi orang tua.
Setelah diadakan penelitian ternyata terdapat perbedaan pengaruh variabel sistem makro dengan perbedaan pengaruh sistem mikro terhadap perkembangan kognitif yaitu perkembangan kognitif bayi lebih ditentukan secara signifikan oleh variabel mikro bila dibanding oleh variabel makro.
Bayi di Indonesia berkelompok dalam tingkatan perkembangan kognitifnya sebagai 6 bulan, 7-11 bulan, dan 12 bulan yang mana masing-masing tingkatan dibutuhkan perlakuan yang berbeda dalam pengasuhannya.
Dalam kelompok usia 6 bulan diperlukan variabel antara lain:
- Pengorganisasian lingkungan oleh ibu untuk mempermudah bayi dalam menengkap informasi yang masuk.
- Sikap pengasuhan positif ibu, antara lain memotivasi.
- Rangsangan lingkungan in-animate dimaksudkan untuk menrik perhatian bayi keluar oleh karena fungsi kognitif yang belum mampu dengan sendirinya mengarahkan keluar dirinya.
- Stabilitas lingkungan, yaitu suasana tanpa stress di keluarga yang dapat mempengaruhi pengasuhan ibu.
Dalam kelompok 7-11 bulan diperlukan variabel pengasuhan utama antara lain:
- Pengorganisasian lingkungan oleh ibu, karena bayi mulai memanfaatkan ibunya untuk keinginan tertentu, dan terjadilah proses mengulang secara timbal-balik.
- Rangsangan lingkungan rumah, yaitu kualitas rangsang pengasuhan yang diciptakan di lingkungan anak, antara lain motivasi / larangan, disiplin.
- Lingkungan in-animate
- Tingkat sosial ekonomi keluarga, pekerjaan ibu, dan
- Lingkungan afektif, yaitu hubungan interaksi ibu-anak secara emosional dengan cirri adanya kelekatan responsifitas, sensitivitas ibu.
Dalam kelompok 12 bulan memerlukan variabel antara lain: lingkungan afektif, stabilitas lingkungan, pengorganisasian lingkungan oleh ibu, tingkat social keluarga, dan rangsangan lingkungan rumah, antara lain disiplin.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 19.47 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar