Minggu, 17 Januari 2010

LUPA & DISTORSI INGATAN

Lupa: merupakan kegagalan seseorang didalam menggali atau mengingat kembali informasi yang telah disimpan di gudang ingatan. (Solso;1968)
Teori Lupa:
1) Decay Theory: (teori kerusakan), bahwa lupa dapat terjadi karena informasi yang pernah disimpan di dalam ingatan tidak pernah atau jarang digunakan, sehingga mengalami kerusakan (hilang dengan sendirinya).
2) Interference Theory: (teori halangan), bahwa lupa terjadi karena interferensi atau terhalang oleh informasi yang lain.
a. Retroactive Inhibition: Apabila informasi baru menghalangi seseorang untuk mengingat informasi lama.
b. Proactive Inhibition: Apabila informasi yang lama menghalangi seseorang untuk mengingat informasi yang baru.
3) Cue-Dependent Forgetting Theory: lupa terjadi disebabkan oleh terlalu jauh letak / lemah isyarat sesuatu yang ingin diingat kembali oleh seseorang.
Distorsi: pengurangan jumlah ingatan.
1. Distorsi Internal: berasal dari persepsi yang dipengaruhi aneka pengalaman hidup, baik disadari maupun tidak.
2. distorsi eksternal: lebih banyak disebabkan oleh informasi2 lain yang mungkin kurang tepat tapi sudah terlanjur mengisi jaringan-jaringan ingatan.
Sifat konstruktif memory: bahwa memory itu tidak mengandung fakta / data yang masuk dalam ingatan kita; tidak bisa mengeluarkan data seperti yang masuk karena sudah tercampur dengan informasi lain.
Factor yang mempengaruhi konstruksi:
1. Eye wittress testy memory: (kesaksian mata); ketika kita merecaal informasi dan apa yang dilihat itu berbeda. Ex: sama-sama membaca Koran tapi informasi yang diperoleh berbeda.
2. Repressed memory: (memory yang ditekan); informasi yang ditekan akan cenderung untuk lupa/dilupakan.
Flash Bulb memory: memory tentang situasi dimana seseorang belajar pertama kali tentang kejadian yang sangat mengejutkan dan melibatkan emosional. Ex: kematian kerabat, kelulusan, dsb.
Factor yang memepngaruhi:
a. Intensitas emosional: apabila semakin terbawa emosi
b. Mood dan keadaan sadar: (-) muncul karena terjadi mood yang sama dengan yang pernah dialami, (-) dalam keadaan sadar maka ia akan mudah mengingat.
c. Effect of Rehearseal (pengaruh pengulangan): semakin banyak kita mengalami kejadian, maka kita akan semakin mengingat.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 18.21 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar