Selasa, 08 Januari 2013

DIFERENTIAL APTITUDE TEST (DAT)


Rangkaian tes ini dirancang oleh George K. Benneth, Harold G Seashore, dan Alexander G Wesman. Tes ini dibuat untuk mendapatkan prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan standar, bagi para siswa sekolah tingkat menengah pertama dan menengah atas dengan grade 8 hingga 12 baik pria maupun wanita karena IQ dipandang kurang memadai apabila berdiri sendiri, hal ini membuktikan bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja, tapi banyak faktor. Meskipun dasar pembuatan tes ini ialah untuk penilaian dalam pendidikan, tes ini dapat juaga untuk pemilihan pekerjaan.
DAT merupakan seri tes yang terdiri dari 7 subtes, Hanafi (tanpa tahun) menjelaskan lebih jauh mengenai hal tersebut sebagai berikut.
1.      Verbal reasoning, tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan menggunakan kata-kata dan terdiri dari latihan-latihan analogi verbal. Kosa kata memegang peran yang cukup penting.
2.      Numerical Ability,tes ini mengukur kemampuan untuk memahami sitausi bermasalah yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat angka. Masalah yang dimaksudkan lebih banyak menuntut kemampuan menghitung daripada kemampuan membaca masalah tertulis dan menghitung jawabannya.
3.      Abstract Reasoning, tes ini mengukur kemampuan bernalar tanpa menggunakan kata-kata. Bentuk tesnya menggunakan sejenis masalah spasial. Seperangkat gambar-gambar geometrik dirubah sedemikian rupa sehingga mengikuti prinsip-prinsip tertentu, yang dipikirkan oleh testee.
4.      Space relation, tes ini menuntut kemampuan untuk mengotak-atik bentuk dan membayangkan bagaimana suatu obyek akan tampak dalam bentuk tiga dimensi jika posisinya dirubah.
5.      Mechanical reasoning, testee diminta memikirkan bagaimana suatu peralatan yang sederhana bekerja, dan pada titik tertentu memperkirakan gerakannya atau menunjukkan prinsip-prinsip fisika yang mendasarinya.
6.      Clerical Speed and Acuracy, tes ini berusaha mengukur kecepatan dan keakuratan dalam melihat dan menandai kesamaan-kesamaan kombinasi huruf dan angka.
7.      Language Usage, tes ini trerdiri atas dua sub tes yaitu ejaan dan kalimat. Sub tes kalimat mengukur kemampuan penggunaan bahasa, tanda baca dan sebagainya.

Berikut ini akan ditampilakan beberapa hal yang terkait dengan administrasi DAT:
No.
Nama Tes
Waktu
Skor Maks
Formula
Jawaban benar per soal
1.
VR
30’
50
B
Hanya 1
2.
NA
30’
40
B-1/4 S
Hanya 1
3.
AR
25’
50
B-1/4 S
Hanya 1
4.
SR
30’
100
B
Lebih dari 1
5.
MR
30’
68
B-1/2 S
Hanya 1
6.
CSA
Bagian  I
Bagian II

3’
3’


100


B

Hanya bag II yang diskor
Hanya 1
7.
LU: I
10’
100
B – S
Hanya 1
8.
LU : II
25’
95
B - S
Lebih dari 1

1.      Tes Berhitung
a.       Nama
Nama Asli          : Numerical Ability Form A
Nama Indonesia : Tes Berhitung
b.      Bentuk yang tersedia
Berupa buku cetakan yang berukuran setengah folio. Pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal = 40 butir, lembar jawaban terpisah.
c.        Aspek yang diukur
Tes ini mengukur kemampuan berpikir dengan angka, penguasaan hubungan numerik, misalnya penjumlahan yang sederhana sehingga tes ini disebut arithmetic computior bukan arithmetic reasoning.
d.      Sajian
Penyajian dapat dilakukan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes adalah 30 menit dan waktu untuk instruksi sekitar 5-10 menit.
f.       Tujuan
Tes ini digunakan untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan yang meliputi Matematika, Fisika, Kimia, Teknik, Ilmu Sosial, dan Bahasa Inggris. Tes ini juga mengukur kemampuan untuk memahami situasi-situasi bermasalah yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat angka (hitungan). Masalah-masalah ini lebih banyak menuntut kemampuan menghitung daripada kemampuan membaca masalah tertulis dan kemudian menghitung jawabannya.
Tes ini dapat pula digunakan untuk bidang lain yang kurikulumnya mengutamakan berpikir secara kuantitatif sedangkan bidang pekerjaannya lainnya meliputi asisten laboratorium, tata buku, dan statistik.
g.      Validitas dan Reliabilitas
Validitas dilakukan dengan    menggunakan prestasi sekolah sebagai kriterium, antara lain, Matematika, Bahasa Inggris, ilmu sosial, Sejarah, dan bahasa selain Bahsa Inggris. Jenis kelamin dipisahkan dalam validasi ini dengan tingkat pendidikan kelas II SMP sampai Kelas III SMA (grade 8-12).
Reliabilitas tes dicari denagn menggunakan metode split-half. Pada Pria diperoleh koefisien reliabilita yang bergerak sekitar 85-93 dan untuk wanita sekitar 82- 88.
h.      Cara Pemberian Skor
Pemberian skor dilakukan dengan memperhatikan jawaban yang benar dan jumlah jawaban yang salah. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah diberi nilai nol.
i.        Norma
Norma yang ada menggunakan persentil yang terdapat dalam manual DAT. Dalam norma tersebut dibedakan antara pria dan wanita serta dibuat untk grade 8 – 12. Norma lain yang telah dibuat adalah berdasarkan sampel yang datang di Biro Konsultasi Fakultas Psikologi UGM, dengan sampel wanita 215 orang dan Pria 310 orang dengan tingkat pendidikan kelas III SMA.
j.        Catatan
Differential Aptitude Test (DAT) pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947 dan telah direvisi secara berkala.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip Super dan Crites (-, 1984) terbukti bahwa verbal reasoning dan tes berhitung digabungkan mempunyai korelasi denan tes WAIS sebesar 0.74 (anak-anak berusia 16 tahun sebagai subyek) dan sebesar 0.74 dengan subyek anak-anak berusia 17 tahun. Tes berhitung ini telah diselidiki validitasnya dengan menggunakan kriterium prestasi belajar pada siswa SMA kelas II IPA dan IPS di daerah perkotaan.

2.      Tes Penalaran
a.       Nama
Nama asli        : Abstract Reasoning
Nama Indonesia          : Tes Penalaran (A3)
b.      Bentuk yang tersedia             
Berupa buku cetakan. Pada halaman depan tertulis petunjuk mengerjakannya. Soal berjumlah 50 butir dan lembar jawaban terpisah, (lembar jawaban terlampir).
c.       Apek yang diukur
Mengukur kemampuan bernalar tanpa menggunakan kata-kata. Bentuk tesnya menggunakan sejenis spasial. Seperangkat gambar-gambar geometrik dirubah sedemikian rupa sehingga mengutip prinsip-prinsip tertentu, yang harus dipikirkan oleh testee.
Meliputi kemampuan individu untuk dapat memahami adanya hubungan yang logis dari figur-figur abstrak atauprinsip-prinsip “non- verbal design”. Abstrac Reasoning bersama-sama dengan “Verbal Reasoning” dan “Numerical Ability” mengukur “General Intelligence”
d.      Sajian
Penyajian tes inid apat dilakukan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes ini adalah 25 menit. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar 5 – 10 menit.
f.       Tujuan            
Tes ini digunakan di lingkungan sekolah, perusahaan, dan kegiatan sosail lainnya. Tes ini relevan untuk pelajaran atau pekerjaan/ profesi yang memerlukan persepsi hubungan antara benda-benda.
g.      Validitas dan reliablitas
Berdasarkan aslinya (DAT) tes ini mempunyai tingkat validitas yang bervariasi berdasarkan spesifikasi kriteria dan populasinya seperti halnya sub tes dari DAT lainnya.
Reliabilitas tes penalaran yang asli dilakukan dengan menggunakan metode belah dua dan koreksi Pearman-Brown dengan memperhatikann variabel-jenis kelamin dan tingkatan sekolah, serta menunjukkan adanya variasi seperti terdapat pada DAT p.66 dengan koefisien korelasi berkisar antara 0,85-0,92.
h.      Pemberian skor
Jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu), sedangkan jawaban yang tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Sehingga skor tertinggi = 50.
i.        Norma
Norma yang  digunakan adalah persentil yang terdapat dalam manual DAT. Dalam norma tersebut, pria dan wanita dibedakan serta dibuat untuk grade 8 – 12. Norma adaptasi telah dibuat di Biro Konsultasi Fakultas Psikologi UGM yang disusun dari hasil tes murid-murid Sekolah Lanjutan Atas Kelas III, dengan stan five dan dibedakan antara pria dan wanita.
j.        Catatan
Tes penalaran ini sesuai dengan kondisi di Indonesia sebab bersifat “Culture Free”. Namun diperlukan pembakuan yang memadai untuk kondisi setempat, misalnya membuat norma kelompok.
Penelitian di Indonesia pernah dilakukan oleh Dalil Adisubroto:
1)      DIY (1975) pada siswa SMP dengan N = 970 (L / P) dengan kriteria restasi belajar (r = 0,388;  p < 0,01).
2)      Jatim, Jateng, Jabar (1976), pada siswa SMP dengan N = 1085 (L/P) dengan kriteria luar prestasi belajar (r = 0,382; p < 0,01).

3.      Tes Pola
a.       Nama
Nama asli                 : Space Relation
Nama Indonesia       : Tes Pola (B3)
b.      Bentuk yang tersedia
Tes ini berupa buku cetakan, dimana pada halaman pertama tertulis petunjuk mengerjakannya.  Terdiri atas 40 butir soal dengan lembar jawaban terpisah. Selain itu, juga terdapat edisi tahun 1961 dengan butir soal berjumlah 60 dan diberi nama Tes Ruang Bidang (C5).
c.       Aspek yang diukur
Tes Pola atau Space Ralations dimaksudnkan untuk mengungkap atau mengukur kemampuan mengenal barang-barang kongkrit melalui proses penglihatan khususnya mengenai barang secara tiga dimensi. Butir-butir soal dibuat agar testi dapat mengkonstruksi barang dengan pola yang tersedia secara tepat. Jadi subyek/testi harus dapat memanipulasi secacr mental, mempunyai kreasi terhadap sesuatu struktur barang tertentu dengan perencanaan yang baik.
d.      Sajian
Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes pola edisi tahun 1952 ini adalah 30 menit. Sedangkan waktu untuk insruksi 5-10 menit.
f.       Tujuan
Tes ini digunakan khusus untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan seseorang mengenal ruang tiga dimensi, baik untuk bidang studi maupun untuk pekerjaan. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam bidang-bidamg perencanaan, desain pakaian, arsitektur, seni, dekorasi, atau bidang-bidang lain yang membutuhkan pengamatan tiga dimensi. Prediksi paling baik adalah untuk “engineering”, “mechanical desidn”, dan “planet geometri”.
g.      Validitas dan reliabilitas
Berdasarkan manual DAT, validitas tes dicari dengan menggunakan kriterium bahasa Inggris, Matematika, “Science”, Ilmu sosial atau Sejarah, serta bahasa selain Inggris (Jerman, Perancis). Dalam validitas ini dibedakan jenis kelamin dan grade yaitu 8-12. Reliabilitas dicari dengan teknik belah dua. Untuk pria diperoleh koefisien antara 0,92-0,94. Sedangkan untuk wanita antara 0,86-0,92,
h.      Cara pemmberian skor
Pemberian skor pada Tes Pola dilakukan dengan cara memeriksa jawaban salah dan benar menurut kunci jawaban yang tersedia. Skor akhir adalah jumlah jawaban yang benar dikurangi jumlah jawaban yang salah. Skor maksimal 100.
Persamaannya  = R-W.
i.        Norma
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa belum ada penelitian untuk para remaja Indonesia, sehingga  norma yang ada adalah norma asli DAT edisi 1952. Belum ada norma hasil adaptasi atau hasil penyusunan khusus untuk hal itu.
j.        Catatan
Tes ini sangat penting untuk mengungkap kemampuan khusus seseorang, maka perlu penelitian-penelitian agar lebih mantap penggunaannya. Karena pembakuan di Indonesia belum ada maka perlu membuat norma kelompok jika melakukan tes secara kelompok.
Petunjuk cara mengerjakan perlu diberikan lebih dahulu. Perlu diberitahukan bahwa tiap soal ada kemungkinan lebih dari satu jawaban.

4.      Tes Pengertian Mekanik
a.       Nama
Nama asli              : Mechanical Reasoning
Nama Indonesia    : Tes Pengertian Mekanik (C4)
b.      Bentuk yang tersedia
Berupa buku cetakan. Pada halaman depan terdapat petunjuk mengerjakannya. Soal berjumlah 68 butir dengan lembar jawaban terpisah.
c.       Aspek yang diukur
Aspek yang diukur ialah daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan salah satu faktor intelegensi dalam arti luas.
d.      Sajian
Penyajian tes ini dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
e.       Waktu Penyajian
Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini ialah 30 menit. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar 5-10 menit.
f.       Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan khusus dalam bidang kemampuan mekanik. Dengan mengetahui kemampuan ini maka dapat ditentukan jurusan studi maupun untuk memilih pekerjaan.
Bidang pekerjaan yang membutuhkan kemampuan ini antara lain ialah: tukang kayu, ahli mesin, pemelihara mesin, perakit (assembler).
g.      Validitas dan reliabilitas
Menurut manual DAT, validasi tes ini dilakukan dengan menggunakan kriterium prestasi belajar dalam pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, “Science”, Ilmu Sosial dan Sejarah, serta bahasa selain bahasa Inggris. Dalam validasi ini jenis kelamin diperhatikan, dengan grade yaitu dari 8-12. Reliabilita dicari dengan metode split-half. Pada pria diperoleh koefisien reliabilita 0,81 sampai 0,86. Sedangkan untuk wanita bergerak antara 0,69 sampai 0,73.
h.      Cara pemberian skor
Pemberian skor disesuaikan dengan kunci jawaban.  Bila sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu) dan bila tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Sehingga skor tertinggi = 68.
i.        Norma
Norma yang ada menggunakan persentil dan terdapat dalam manual DAT. Dalam norma ini dibedakan antara pria dan wanita serta dibuat untuk grade 8 – 12. Norma pada Tes Pengertian Mekanik ini memiliki perbedaan yang mencolok antara skor pria dan wanita.
Norma adaptasi telah dibuat pada Biro Konsultasi Psikologi UGM, yang disusun dari hasil tes murid-murid Sekolah Lanjutan Atas kelas III dengan menggunakan stan-five dan dibedakan antara pria dan wanita.
j.        Catatan
Tes pengertian mekanik ini merupakan bentuk baru dari “mechanical comprehensive” yang dibuat oleh Bennett. Tes ini memang banyak gunanya dan banyak menolong konsultan untuk menentukan jurusan studi dan pemilihan pekerjaan, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Penggunaannya akan lebih dipercaya dengan dibuatnya norma kelompok pada setiap melakukan testing.

5.      Tes Cepat dan Teliti
a.       Nama
Nama asli                    : Clerical Speed and Accuracy
Nama Indonesia          : Tes Cepat dan Teliti (D4)
b.      Bentuk yang tersedia
Berupa buku cetakan dalam ukuran kuarto yang terdiri dari satu halaman petunjuk pada halaman pertama. Dua halaman merupakan soal bagian I dan 2 halaman untuk soal bagian II. Masing-masing bagian terdiri dari 100 butir soal. Lembar jawaban terpisah dari buku soal.
c.       Aspek yang diukur
Tes ini mengukur respon subyek terhadap tugas-tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepatan persepsi (dari stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka, ingatan yang sifatnya tidak lama (momentary retention).
d.      Sajian
Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual maupun klasikal.
e.       Waktu penyajian
Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini ialah 3 menit untuk bagian I dan 3 menit untuk bagian II. Sedangkan waktu untuk instruksi sekitar 5-10 menit. Karena tes ini merupakan tes kecepatan maka sebelum testi mengerjakan tes, tester harus yakin bahwa testi telah tahu yang harus dikerjakan.
f.       Tujuan
Tes ini dapat dipergunakan untuk konseling sekolah (siswa yang mendapatkan skor rendah dalam tes ini kemungkinan mengalami kesulitan dalam kecepatan dan presisi misalnya) atau untuk seleksi para pelamar perjaan teretentu.
Tes ini dapat meramalkan produktivitas sesorang dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang melibatkan masalah persepsi dan pemberian tanda-tanda sehingga tes ini sangat dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan “clerical”. Misalnya: “Filling”, Coding”, “Stock Room Work”.
g.      Validitas dan reliabilitas
Berdasarkan manual DAT validasi tes ini dilakukan dengan menggunakan prestasi belajar sebagai kriterium yaitu bahasa Inggris, matematika, “science”, ilmu sosial, dan sejarah serta bahasa lain selain Inggris. Dalam validasi ini dipisahkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan grade 8 – 12. Reliabilitas tes ini dicari dengan menggunakan metode belah dua. Untuk pria diperoleh antara 0,77 – 0,93 dan untuk wanita antara 0,84 – 0,91.
h.      Cara pemberian skor
Skor hanya diberikan pada bagian II saja, bagian I tidak diberi niali  karena dianggap sebagai latihan. Skor total ialah jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.
i.        Norma
Norma dibuat berdasarkan nilai persentil. Pada Biro Konsultasi Psikologi Fakultas Psikologi UGM ada dua macam norma yaitu: norma asli dan norma hasil adaptasi. Norma hasil adaptasi ini khusus untuk siswa kelas tiga SMA baik laki-laki maupun perempuan dan dibuat berdasar 5 kategori dari baik sekali sampai dengan kurang sekali.
j.        Catatan
Kesimpulan dari penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa mereka yang telah berhasil dalam beberapa pekerjaan ternyata tidak memerlukan skor yang tinggi untuk tes ini jika beberapa sub tes lain dari DAT mendapatkan skot tinggi. Misalnya untuk salesman memiliki skor tes yang terendah, sedangkan untuk “business administration” skor tes ini diminta tinggi. Penelitian di Fakultas Psikologi UGM tentang tes ini tampaknya belum begitu banyak. Satu penelitian yang pernah dilakukan oleh Buntaran (-, 1984) mencari hubungan antara tes cepat teliti (dan juga beberapa tes lain) dengan prestasi kerja karyawan bagian rajut dan finishing di salah satu perusahaan “wig” di Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara skor tes cepat teliti dengan prestasi kerja karyawan di dua jenis pekerjaan tersebut.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 08.12 Kategori:

3 komentar: