Sabtu, 27 Februari 2010

Pengantar Psikodiagnostik

Chaplin: Diagnosa is determinication of the nature of an abnormality or diaseases. (menentukan keadaan jiwa sekarang).
Diagnosa is classification of an individual on the basic of a diaseases or abnormality. (pengelompokan individu yang mempunyai dasar penyakit atau ketidaknormalan)
Diagnosa: suatu ilmu pengetahuan untuk mengetahui, untuk mengenal hal-hal yang berhubungan dengan kejiwaan seseorang.
Prognosa: pengontrolan setelah dilakukan diagnosa, memprediksi, memberikan ramalan untuk masa yang akan datang.
  • Interview: untuk menentukan kecenderungan2 perilaku saat itu.
  • Tes :diadakan dengan tujuan untuk mendiagnosis berbagai macam kemungkinan melalui tes2 yang sesuai sehingga akan mendapat data/informasi mengenai potensi/gangguan client.
Herman Rorschach:
Orang pertama mengenalkan psikodiagnostik untuk memenuhi kebutuhan klinis yang bertitik tolak pada kepentingan abnormalitas melalui ink blot test.
Diagnosis “arti sempit”:
Suatu metode untuk menentukan gangguan2 psikis pada individu dengan maksud untuk memberikan treatmen (perlakuan) yang tepat sesuai gangguan yang dialami.
Administrasi: suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Kegunaan Psikodiagnostik:
  • klinis: untuk memeriksa, meneliti potensi pada klien (fokusnya pada usaha mendeteksi gangguan psikis). Di rumah sakit & pusat2 kesehatan mental.
  • legal setting (hukum): membantu proses peradilan agar supaya permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di peradilan, LP, tempat2 rehabilitasi.
  • educational, vocational selection: pemilihan jurusan, rekruitmen, pemilihan pekerjaan.
  • Research setting (penelitian): merupakan pengembangan termasuk up date alat2 penelitian. Di Perguruan Tinggi.

Tujuan Psikodiagnostik:
  1. Memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya; dalam aspek perkembangan intelektual, kepribadian, sosial, emosi. Dapat memahami kebutuhan individu secara optimal.
  2. Mengetahui kelemahan2, keunggulan2, agar kehidupannya dapat dimaksimalkan.
  3. Pemahaman terhadap individu merupakan sarana yang baik bagi keluarga untuk memberikan perlakuan yang tepat.
  4. Untuk penempatan pendidikan dan pekerjaan secara tepat.
  5. Untuk kepentingan bimbingan konseling.
  6. Sebagai bahan proses terapi bila dibutuhkan.

Kedudukan psikodiagnostik pada psikologi:
  1. Psikologi differensial: membicarakan faktor2 yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya. (umur, lingkungan, pembawaan).
  2. Psikologi perkembangan: membicarakan rentang kehidupan manusia. (tes inteligensi).
  3. Psikologi industri: membantu dalam dalam rekruitmen, seleksi, placement.
  4. Penggunaan statistik: psikodiagnostik tidak berarti apa2 tanpa statistik.

PSIKODINAMIKA: (kumpulan anlalisis dari diagnosa).
  • Pemahaman mengenai dinamika kepribadian individu sangat diperlukan untuk menyusun sistematika dari hasil diagnostik yang telah dilakukan.
  • Kuat lemahnya ego yang dimiliki individu:→grafis
  • Kemampuan menyesuaikan diri dalam masyarakat. (BAUM, DAM, HTP)
Proses dalam psikodiagnostik:
1. Proses Informal: tanpa ada proses prosedural, tidak obyektif karena hanya mengandalkan impresi (pesan) sesaat, dan intuisi.
Jenis kesalahan:
1) Penilai:
  • desas-desus: menilai melalui omongan orang lain.
  • Hello efek: kesan muncul pada saat sikap yang tampak pada orang yang akan dinilai. (senyum/cemberut, dll).
  • Stereotype: berhubungan dengan unsure SARA →prasangka.
  • Ingin memberikan kesan sikap lunak dan penuh toleransi: akibatnya ketepatan penilaian menjadi berkurang.
  • Mood (suasana hati): suasana gembira / sedih menyebabkan ketidak tepatan oleh penilai.
  • Proyeksi: proses penilaian ini dilator belakangi oleh pengalaman sebelumnya.
2) Yang dinilai:
  • karakteristik kepribadian orang pendiam: penuh topeng, manipulatif
  • kecenderungan menampilkan kesan yang sebaik-baiknya, sikap pura-pura
3) Situasi lingkungan:
  • masalah waktu pelaksanaan yang tidak tepat
  • tempat pelaksanaan
  • fasilitas yang tersedia (alat tes)
  • polusi (suasana bisisng, udara berdebu)
2. Proses Formal: adalah segala kegiatan yang sistematis dan terarah dalam proses assessment (pengumpulan data) dengan kendali yang cukup ketat atas situasi assesmentnya sehingga diperoleh data yang obyektif.
A. Pendekatan klinis: penggaliannya melalui wawancara yang terstruktur, interview yang mendalam, observasi secara langsung, dokumen pribadi. Perlu juga diberikan tes proyektif berupa gambar. → untuk landasan program terapi.
B. Pendekatan obyektif: penggalian potensi individu menggunakan alat-alat pemeriksaan.
Metode dan Teknik Psikodiagnostik:
Dalam melakukan suatu diagnosa psikologis ada beberapa urutan kerja yang harus diperhatikan:
1. Mengumpulkan dan mendapatkan data
2. Menganalisis data.
3. Mengambil kesimpulan, meliputi deskripsi subjek beserta diagnosa dan prognosa.

Garis Besar Penggunaan Psikodiagnostik:
a. Observasi: (partisipan/non)
b. Pengumpulan bahan2 permainan (barang pribadi, puisi, gambar)
c. Riwayat hidup:
- auto anamnesa : dari dalam diri individu
- allo anamnesa : dari luar diri sendiri
d. Angket / kuesioner
e. Wawancara
f. Test

Informasi Tes:
A. Raven Progressive Matrices / RPM (J.C.Raven;1936 digunakan dalam lingkungan angkatan bersenjata Inggris PD II). Tes ini sebagian besarr mengukur general factor, sedangkan sebagian kecil mengukur ‘spatial aptitude’, ‘inductive reasoning’, dan ‘perceptual accuracy’.
1) Standarrd Progressive Matrices ; terdiri dari 60 soal yang dikelompokkan dalam lima seri,A,B,C,D,E. digunakan untuk orang normal usia 6-65 tahun.
Aspek yang diukur: mengukur kecerdasan orang dewasa, yang paling banyak diungkap adalah “G” factor.
Tujuan: untuk mengukur dan menggolongkan tingkat kecerdasan umum subyek.
2) Coloured Progressive Matrices ; terdiri dari 36 soal yang dikelompokkan dalam tiga seri, A, Ab, B. digunakan untuk anak usia 5-11 tahun, anak yang mengalami hambatan mental, dan orang lanjut usia.
Aspek yang diukur: (-)aspek berpikir logis, (-)kecakapan pengamatan ruang, (-) kemampuan untuk mencari dan mengerti hubungan antara keseluruhan dan bagian2, jadi / termasuk kemampuan analisa dan kemampuan integrasi, dan (-) kemampuan berpikir secara analogi.
Tujuan: untuk mengungkap taraf kecerdasan bagi anak2 berusi 5-11 th. Disamping itu juga digunakan untuk orang2 yang lanjut usia dan bahkan anak2 defective.
3) Advanced Progressive Matrices (1943) ; terdiri dari dua bagian. Bagian I terdiri dari 12 soal, sedangkan bagian II terdiri dari 36 soal. Digunakan untuk orang normal tanpa batasan waktu / kalau ada batasan waktu_mengukur kecepatan dan ketepatan kemampuan intelektual. Biasanya digunakan untuk subyek usia di atas 11 tahun.
Aspek2 yang diukur: untuk mengungkap kemampuan efisiensi intelektual. Tes APM ini sesungguhnya untuk membedakan secara jelas antara individu2 yang berkemampuan intelektual lebih dar normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior.
Tujuan: untuk mengukur tingkat inteligensi, disamping untuk analisis tujuan klinis

B. Differential Aptitude Test / DAT (George K. Bennet, Harold G. Seashore, Alexander G. Wesman ; untuk maksud mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan standard, bagi murid pada grade 8-12.
1) Tes berhitung
Aspek yang diukur: kemampuan berfikir dengan angka, penguasaan hub numeric.
Tujuan: untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
2) Tes penalaran
Aspek yang diukur: kemampuan penalaran individu yang bersifat non verbal.
Tujuan: untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hub antara benda2.
3) Tes pola
4) Tes pengertianmekanik
5) Tes cepat dan teliti

C. General Aptitude Test Battery (GATB)
1) Tes ruang bidang
2) Tes mempersamakan perkakas
3) Tes kecekatan jemari

D. Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)
1) Tes kode dan ingatan
2) Tes merakit obyek
3) Tes skala dan grafik
4) Tes pemahaman
5) Tes mengutip
6) Tes komponen
7) Tes tabel
8) Tes ungkapan

E. Lain-lain:
1) Tes dasar pengertian mekanik
2) Tes kraepelin
3) Tes symbol matematika
4) Culture Fair Intelegence Test (CFIT)
5) Skala kecenderungan kepribadian
6) Developmental Tes of Visual Motor Integrastion
7) Test bender gestalt
8) Tes perencanaan
9) Tes perbendaharaan kata
10) Tes apersepsi pekerjaan
11) Tes kecenderungan berprestasi

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 10.21 Kategori:

1 komentar:

  1. wiihh banyak juga yaa manfaat" dari psikodiagnostik ^^
    mampir juga yaa gan di blog saya :D

    BalasHapus