Selasa, 17 Maret 2009

Transfer of Training

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR PSIKOLOGI EKSPERIMEN
KELOMPOK I


Nama Eksperimenter : Lukman Firdaus
NIM : B07205070
Nama Subyek : JL
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Nama Eksperimen : Transfer Of Training Positive
Nomor Eksperimen : 06/Exp/2008
Tanggal Eksperimen : 1 Januari 2008
Waktu Eksperimen : 08.00 – 09.30 WIB
Tempat Eksperimen : Sidoarjo

I. PROBLEM
Bagaimanakah mengukur efek kebiasaan dari belajar itu. Kalau proses belajar dengan cara trial anda error seberapa besar efek transfernya.

II. DASAR TEORI
Transfer of Training merupakan pemindahan hasil belajar dari suatu ke dalam situasi lain. Hal ini dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar. (Bugelski, 1958)
Transfer of Training dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor umum (non specific factor) dan faktor khusus (specific factor). (Travers, 1973)
Pengertian mengenai faktor-faktor itu dapat diperjelas dengan sebuah contoh mengenai seorang anak berkebangsaan Inggris yang belajar berbahasa Jerman. Anak tersebut akan banyak menemui kata-kata yang sama antar Bahasa Inggris dengan bahasa Jerman sehingga dia nampak lebih mudah untuk mengerti dan mempelajarinya. Kata-kata dalam bahasa Jerman yang sama dengan kata-kata dalam bahasa Inggris itulah yang disebut sebagai faktor khusus. Sedangkan dalam hal lain anak tersebut akan memindahkan pengetahuan tata bahasa Inggris ke dalam proses belajar bahasa Jerman, misalnya penggunaan kata kerja, susunan kalimat dan sebagainya. Tata bahasa inilah yang disebut faktor umum.
Secara garis besar transfer dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 Transfer Positif : Terjadi bila hasil belajar sebelumnya membantu atau mendasari proses belajar selanjutnya.
 Transfer Negatif : Terjadi bila hasil belajar sebelumnya menghambat atau mengacaukan proses belajar selanjutnya. (Crow & Crow, 1973)
Suatu transfer hanya akan terjadi apabila ada elemen unsur identik. Besarnya transfer juga tergantung pada banyak sedikitnya unsur identik tersebut.
Faktor-faktor yang mendasari transfer of training antara lain:
• Ada tidaknya unsur-unsur identik di antara aktivitas-aktivitas yang lampau dengan situasi yang dihadapi.
• Ada tidaknya hubungan yang mendasari aktivitas-aktivitas yang mendahului dengan aktivitas yang mengikuti.
• Cukup tidaknya nilai transfer dari apa telah diperoleh untuk diterapkan pada masalah yang lain.
• Sesuatu yang dipelajari akan memberi hasil yang lebih baik apabila orang mempunyai motivasi untuk melakukannya. (Dali Gulo, 1982)

Beberapa teori-teori yang menjelaskan masalah transfer:
a. Teori Disiplin Jiwa.
Transfer terjadi dengan mendisiplinkan berbagai daya yang terpisah.
b. Teori Unsur Idemtik.
Transfer dari satu situasi ke situasi lain terjadi jika antara kedua situasi tersebut terdapat unsur-unsur yang identik. Besar kecilnya transfer tergantung dari banyak sedikitnya unsur identik yang ada.
c. Teori Generalisasi.
Transfer terjadi bila seseorang dapat mengerti prinsip-prinsip yang luas dan umum serta dapat menggunakannya pada situasi tertentu yang lain. Semakin besar orang menggeneralisasikan suatu masalah, semakin besar kemungkinannya untuk dapat melakukan transfer pada situasi lain.
d. Teori transfer melalui pengertian, cita-cita, kesadaran dan gestalt.
Transfer terjadi dengan jalan melepas pengertian obyek dari ikatan keseluruhan yang lain dan kemudian menampakkan dalam keseluruhan lain dengan bantuan organisasi yang tepat.
Klasifikasi Transfer:
1. Menurut jenisnya yang spesifik, menunjukkan tugas tertentu di atas pekerjaan yang lain.
2. Menurut jenisnya yang tidak spesifik, menunjukkan hubungan kerja antar tugas, jadi bersifat umum. (Travers, 1973)
Masalah pokok dalam transfer adalah menentukan bagaimana transfer itu terjadi. Kalau hal ini telah diketahui, dapatlah dilakukan langkah-langkah tertentu sehingga dapat dicapai hasil transfer yang diharapkan.
Salah satu hal yang dapat menghambat terjadinya transfer adalah gangguan interferensi, yaitu gangguan yang menunjukkan efek atau pengaruh kewajiban belajar di atas hal-hal yang lain.

III. HIPOTESA
A. Individu
1. Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan. Latihan dilakukan dengan tangan kanan.
2. Ada perbedaan keasalahan yang dilakukan ketika menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan. Latihan dilakukan dengan tangan kanan.
B. Kelompok
1. Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan. Latihan dilakukan dengan tangan kanan.
2. Ada perbedaan keasalahan yang dilakukan ketika menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan. Latihan dilakukan dengan tangan kanan.

IV. METODE
 Eksperimen
 Design: One Group Pretest – Posttest

V. PROSEDUR
A. Material.
o Mirror Drawing Apparatus
o Seri dari 20 + 2 gambar bintang
o Stop Watch
o Addo Check
B. Prosedur Pelaksanaan
o Subyek duduk menghadapi alat, dengan tangan memegang pensil, tangan harus di belakang screen, tidak boleh terlihat.
o Letakkan ujung pensil di ujung gambar bintang tempat mulai.
o Instruksi: “Gerakkan pensil saudara mengikuti gambar bintang tepat mengikuti garisnya, berputar seperti jarus jam sampai kembali ke titik permulaan tadi”.
o Pensil tidak boleh diangkat, tidak boleh mundur mengulang, bila keluar garis harus cepat kembali ke garis semula.
o Urutannya menggambar, mula-mula satu kali dengan tangan kiri, lalu dengan tangan kanan sebanyak 20 kali berturut-turut, lalu berakhir dengan tangan kiri lagi.


VI. KESIMPULAN
A. Individu
1. Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan, latihan dilakukan dengan tangan kanan. Yang mana waktu yang diperlukan sebelum latihan adalah 92 detik dan sesudah latihan menjadi 56 detik. Jadi waktu sesudah latihan lebih cepat daripada sebelum latihan.
2. Ada perbedaan kesalahan yang dilakukan ketika menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan, latihan dilakukan dengan tangan kanan. Yang mana kesalahan yang dilakukan sebelum latihan adalah 35 dan sesudah latihan menjadi 31. Jadi kesalahan yang dilakukan sesudah latihan lebih sedikit dibanding sebelum latihan.
B. Kelompok
1. Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan dengan ditunjukkan t hitung sebesar 9.84, dan latihan dilakukan dengan tangan kanan. Sesudah latihan lebih baik daripada sebelum latihan.
2. Ada perbedaan kesalahan yang dilakukan ketika menggambar bintang dengan tangan kiri antara sebelum latihan dengan sesudah latihan dengan ditunjukkan t hitung sebesar 6.05, dan latihan dilakukan dengan tangan kanan. Sebelum latihan kesalahan lebih banyak dibanding sesudah latihan.

IX. DISKUSI
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa latihan yang dilakukan dengan tangan kanan sangat membantu individu dalam menggambar bintang dengan menggunakan tangan kiri. Dalam hal ini telah terjadi transfer positif dari tangan kanan ke tangan kiri. Transfer ini dapat terjadi karena adanya unsur identik yaitu obyek gambar yang berupa bintang.
Dari grafik dapat dibuat berdasarkan hasil eksperimen nampak bahwa secara umum waktu yang diperlukan untuk menggambar semakin sedikit, dan kesalahan yang dilakukan juga semakin berkurang. Atau dengan kata lain, bahwa semakin sering dilakukan latihan maka prestasi yang dicapai akan semakin baik. Hal ini membuktikan hukum “The Law of Exercise“ dari Thorndike.
Kemampuan masing-masing individu dalam mentransfer ketrampilan atau kemampuan-kemampuannya berbeda-beda. Hal demikian biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang datangnya dari individu itu sendiri, misalnya motivasi dan pandangannya mengenai eksperimen tersebut.

X. KESAN-KESAN SELAMA EKSPERIMEN
Eksperimen ini sangat berkesan buat saya karena baru pertama kali saya melakukan sebuah penelitian yang bersifat eksperimen. Menurut saya eksperimen ini sangat unik dan menarik.

XI. KEGUNAAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam kehidupan sehari-hari transfer of training positive ini banyak sekali kegunaannya yaitu yang menyangkut proses belajar, misalnya:
 Di bidang olah raga: seseorang yang telah terampil bermain bulu tangkis, bila ia ingin belajar bermain tennis maka ia akan cepat menguasai. Keterampilannya bermain bulu tangkis bisa ditrasnfer menjadi keterampilan bermain tennis.
 Di bidang keterampilan yang lain: seseorang yang belajar mengendarai sepeda motor. Dalam hal ini akan lebih cepat menguasai bagi mereka yang telah bisa mengendarai sepeda daripada mereka yang sama sekali belum bisa mengendarai sepeda.





Surabaya, 8 Januari 2008
Eksperimenter,


Lukman Firdaus




DAFTAR PUSTAKA

Bugelski, B. R. The Psychology of Learning. IncUSA: Henry Hord and Company, 1958.

Crow, Lester D. and Alice Crow. General Psychology. Little Field: Adam and Co.

Gulo, D. Kamus Psikologi. Bandung: Penerbit Tonis.

Travers, Robert M. Educational Psychology. New York: The Mac-Millan Company, 1973.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 09.42 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar