Jumat, 13 Maret 2009

BERPIKIR

Berpikir adalah suatu aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatannya. Namun pengertian tersebut bukanlah satu-satunya pengertian mengenai berpikir, menurut pandangan behaviorisme khususnya fungsionalis memandang berpikir itu sebagai penguatan antara stimulus dan respon, lain halnya dengan pandangan kaum asosianis yang memandang berpikir hanya sebagai asosiasi antara tanggapan atau bayangan satu dengan yang lainnya yang saling kait mengait.
Simbol-simbol yang digunakan dalam berpikir pada umumnya bersifat verbal, jadi berpikir itu erat sekali kaitannya dengan bahasa. Selain dari itu bayangan atau gambaran juga merupakan alat lain yang dapat digunakan dalam proses berpikir, hanya saja sebagian terbesar dalam proses berpikir orang menggunakan symbol-simbol bahasa karena bahasa merupakan alat yang penting dalam berpikir.
Adapun pengertian atau konsep merupakan konstruksi simbolik yang menggambarkan ciri atau beberapa ciri umum sesuatu objek atau kejadian. Pengertian atau konsep itu merupakan alat yang baik atau tepat dalam berpikir atau dalam sebuah pemecahan masalah. Untuk memperoleh pengertian ada beberapa macam cara, yaitu dengan tidak sengaja dan dengan sengaja. Yang membedakan antara keduanya adalah pada proses tidak disengaja pada umumnya diperoleh melalui generalisasi kemudian atas daya berpikirnya timbul proses yang membedakan satu dengan yang lain, sedangkan pada proses disengaja diperoleh dengan usaha penuh kesadaran untuk memperoleh pengertian atau konsep melalui proses ilmiah.
Tujuan berpikir adalah mencari sebuah pemecahan masalah yang dihadapi. Ada banyak aturan atau kaidah dalam memecahkan masalah namun ada dua hal yang pokok yaitu aturan atau kaidah algoritma dan horistik. Algoritma merupakan suatu perangkat aturan dan apabila aturan ini diikuti dengan benar maka akan ada jaminan adanya pemecahan terhadap masalahnya, sedangkan strategi umum horistik dalam menghadapi masalahn yaitu bahwa masalah tersebut dianalisis atau dipecah-pecah menjadi masalah-masalah yang lebih kecil yang masing-masng mengarah kepada atau mendekati pemecahannya. Disamping mencari pemecahan masalah yang dihadapi, dalam berpikir orang akan dapat menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya mungkin belum terdapat sehingga orang tersebut dituntut untuk bisa berpikir kreatif.
Dalam proses berpikir tidak selalu berlangsung dengan begitu mudah, sering orang menghadapi hambatan-hambatan dalam proses berpikirnya sebagai contoh adalah adanya data yang kurang sempurna sehingga masih banyak lagi data yang harus diperoleh dan juga data yang ada dalam keadaan bertentangan satu sama lain.


Daftar Pustaka:
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset,1992.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 16.27 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar