Selasa, 29 Januari 2019

Identifikasi Karakteristik Peserta Didik


Ambillah satu kelas yang Anda beri pembelajaran, kemudian identifikasi dari tiga karakteristik peserta didik, yaitu karakteristik umum, kemampuan awal, dan gaya belajar peserta didik. Berikan contoh bagaimana data tersebut Anda gunakan dalam proses pembelajaran!



Jawab:
Identifikasi karakteristik peserta didik delas VIII-A SMP Islam Swasta Sidoarjo Tahun Ajaran 2018/2019
No
NAMA
JK
Karakteristik Umum
Kemampuan Awal
GB
Etnik / Kultural (Asal Kota)

Status
Minat Belajar
Gambaran Kemandirian Peserta Didik
Usia
Sosial

Ekonomi
1
RFA
Lk
Sidoarjo
14
Prestasi
Tinggi
Mandiri
Kinestetik
2
NHR
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Cukup
Auditori
3
AA
Lk
Sidoarjo
14
Prestasi
Tinggi
Cukup
Kinestetik
4
ABA
Lk
Surabaya
14
Prestasi
Tinggi
Cukup
Kinestetik
5
RFA
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Cukup
Kinestetik
6
MNF
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Mandiri
Visual
7
MGG
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Mandiri
Kinestetik
8
MGI
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Cukup
Auditori
9
TRR
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Mandiri
Visual
10
MHJ
Lk
Sidoarjo
13
Prestasi
Tinggi
Mandiri
Auditori
11
FAJ
Lk
Sidoarjo
13
Beasiswa
Tinggi
Mandiri
Visual
12
MFI
Lk
Bogor
13
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Auditori
13
AS
Lk
Kepanjen
13
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Kinestetik
14
BW
Lk
Surabaya
13
Beasiswa
Sedang
Cukup
Visual
15
DPM
Lk
Batam
13
Beasiswa
Tinggi
Mandiri
Auditori
16
AT
Lk
Surabaya
13
Beasiswa
Sedang
Cukup
Auditori
17
MAS
Lk
Jombang
13
Beasiswa
Sedang
Mandiri
Auditori
18
FA
Lk
Lampung
13
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Auditori
19
KAM
Lk
Surabaya
13
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Auditori
20
MUN
Lk
Bojonegoro
13
Beasiswa
Sedang
Mandiri
Visual
21
MAK
Lk
Blitar
13
Beasiswa
Sedang
Cukup
Kinestetik
22
DMH
Lk
Bali
13
Beasiswa
Sedang
Cukup
Kinestetik
23
MAS
Lk
Malang
13
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Kinestetik
24
MRIM
Lk
Tulungagung
14
Beasiswa
Tinggi
Cukup
Kinestetik
25
ABK
Lk
Bojonegoro
13
Beasiswa
Tinggi
Mandiri
Visual
26
MAI
Lk
Sidoarjo
13
Beasiswa
Tinggi
Mandiri
Auditori
27
MA
Lk
Tangerang
14
Beasiswa
Sedang
Cukup
Auditori

1.      Karakteristik Umum
Dari karakteristik umum peserta didik pada kelas VIIIA tersebut secara gender memiliki karakteristik yang homogen yakni semua peserta didik memiliki jenis kelamin laki-laki karena sekolah kami sekolah yang berasrama yang memang khusus untuk laki-laki. Sehingga dalam aplikasi pembelajaran secara gender tidak terlalu sulit dalam pembagian kelompok diskusi maupun dalam proses interaksi dalam pembelajaran.
Sedangkan dari aspek etnik dan kultural, sekolah kami memiliki peserta didik yang multi etnik, karena peserta didik kami merupakan perwakilan dari cabang yayasan yang berada di beberapa kota di wilayah Indonesia. Sehingga dalam aplikasi pembelajaran saat berinteraksi dengan peserta didik di kelas harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang dapat dipahami oleh seluruh peserta didik. Disamping itu dalam menjelaskan materi pelajaran dan dalam memberikan contoh-contoh perlu mempertimbangkan keberagaman budaya yang ada di negara kita, sehingga apa yang disampaikan dapat diterima oleh semua peserta didik, atau tidak hanya berlaku untuk budaya tertentu saja.
Secara usia peserta didik kami berada pada tahap opersional formal dimana peserta didik telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara serentak maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan hipotesis dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas merumuskan hipotesis peserta didik mampu berfikir memecahkan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan. Sehingga dalam proses pembelajaran guru diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif para peserta didik dengan menciptakan pembelajaran yang berbasis problem solving (pembelajaran berbasis pemecahan permasalahan).
Dari segi status ekonomi dan sosial sekolah kami memiliki kebijakan peserta didik 60% berasal dari siswa jalur beasiswa (yatim dhuafa) yang status ekonomi merupakan masyarakat menengah kebawah dan secara pembiayaan pendidikan ditanggung oleh yayasan. Sedangkan 40% peserta didik dari jalur prestasi (jalur umum) yang secara pembiayaan ditanggung mandiri oleh wali dari peserta didik. Maka dengan kondisi tersebut dalam proses pembelajaran guru diharapkan tidak membeda-bedakan atau diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada peserta didiknya, bahkan kami sebagai pendidik sebisa mungkin berusaha untuk tidak mengetahui latar belakang peserta didik mana yang dari jalur prestasi dan peserta didik mana yang dari jalur beasiswa agar kami bisa obyektif dalam memberikan layanan kepada seluruh peserta didik. Contoh lain dalam memberikan tugas guru juga harus mempertimbangkan faktor ekonomi dengan cara memberikan tugas yang sekiranya mampu diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang ekonomi sosial yang sangat beragam.
Untuk menghadapi minat belajar peserta didik yang juga beragam, guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi belajar seluruh peserta didik dengan cara mempromosikan topik pembelajarann dengan cara yang menarik dan menantang bagi para peserta didik, dan mampu memilih metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis teknologi media, video pembelajaran, CD audio, poster berwarna, agar peserta didiknya memperhatikan dan tertarik terhadap apa yang dibahasnya serta senang mengikuti pelajarannya, aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga hasilnya sangat baik.

2.      Kemampuan Awal
Dari data kemampuan awal tentang kemandirian peserta didik 41% peserta didik memiliki kemandirian yang sudah sangat baik, sedangkan 59% peserta didik memiliki kemandirian yang cukup. Dengan demikian sebagai pendidik sebaiknya kita terus memotivasi para peserta didik agar memiliki sikap kemandirian agar menjadi pribadi yang percaya diri dalam menentukan sikap, kreatif dalam pemecahan masalah, bertanggung jawab, serta menjadi pribadi tangguh dalam menjalani kehidupan. Disamping itu dalam proses pembelajaran guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang ramah anak, demokratis, penuh penghargaan terhadap peserta didik, serta menciptakan kompetisi yang sehat guna menumbuhkan perkembangan kemandirian dalam belajar.

3.      Gaya Belajar
Dari data modalitas belajar yang dimiliki kelas VIII-A SMP Islam Swasta Sidoarjo Tahun Ajaran 2018/2019 dapat diketahui 22% peserta didik memiliki gaya belajar Visual,  41% memiliki gaya belajar Auditorial, dan 37% memiliki gaya belajar Kinestetik. Dengan beragamnya modalitas belajar yang ada di kelas tersebut, maka guru sebisa mungkin menciptakan lingkungan belajar yang bersifat multi indrawi, sehingga mampu mengakomodir kebutuhan gaya belajar setiap peserta didik.
Guru bisa menggunakan strategi mengajar dengan menggunakan materi dalam bentuk gambar, diagram, peta, simbol warna, tanda-tanda penting, ataupun multimedia berupa video untuk memenuhi kebutuhan proses belajar peserta didik visual. Sedangkan untuk mempermudah proses belajar peserta didik auditori guru bisa mengajak peserta didik berdiskusi, wawancara, membaca dengan suara keras, dan belajar sambil diiringi musik seperti musik-musik instrumental. Untuk peserta didik yang memiliki modalitas belajar Kinestetik guru bisa mengajak peserta didik belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya, belajar dengan melakukan praktek, belajar menggunakan teknik bermain, sosiodarama, ataupun belajar dengan melatihkan keterampilan-keterampilan motorik peserta didik.
Jika peserta didik diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, maka diharapkan peserta didik mampu berkembang lebih optimal. Yang perlu menjadi catatan bahwa tidak ada gaya mengajar yang paling baik untuk selamanya, maka jangan terpaku pada gaya mengajar tertentu. Setiap gaya mengajar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi kita bisa mengkombinasikan gaya-gaya mengajar yang didasarkan pada pertimbangan faktor-faktor tujuan tertentu dari pelajaran, situasi dan kondisi kelas, dan kesiapan peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 08.48 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar