Rabu, 20 Mei 2009

Kesehatan Mental

Kes.Mental : keserasian yang sempurna/ Integrasi antar bermacam-macam fungsi jiwa disertai kemampuan menghadapi kegoncangan jiwa yang ringan yang biasa dihadapi oleh setaip individu dasamping secara positif dapat merasakan kebahagiaan dan kemampuan.

Ruang lingkup dan obyek studi kesehatan mental:
• material : kajian yang bersifat umum (manusia dan gejala kejiwaan)
• formal : kajian yang bersifat spesifik dari suatu disiplin ilmu.(gejala-gejala jiwa yang terganggu dan gejala sakit jiwa)

Fungsi kes.mental :
1) individu dapat memahami dan menerima dirinya secara positif.
2) Dapat menerima dan memehami orang lain secara positif.
3) Membantu orang lain menerima dan memehami dirinya secara positif.

Tujuan kes.mental;
1. agar individu dapat melaksanakan tugas-tugas hidup dengan baik dan wajar.
2. agar dapat menyelesaikan problem hidup sehari-hari baik ringan maupun berat.
3. mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, hubungan serasi dengan orang lain.

Pendekatan dalam kes. Mental:
a) pendekatan terapi/ penyembuhan,perawatan, mengobati.
b) Pendakatan preventive/ pencegahan ; menghindarkan dari gangguan dan sakit mental.
c) Pendekatan konstruktif/pembinaan. Meningkatkan kwalitas kesejahteraan.

Faktor-faktor kesehatan mental :
1. factor dorongan/motivasi
o motivasi naluriah; naluri keibuan, ingin tau, mencari kehidupan, minta tolong, berkuasa.
o motivasi umum; sugesti,simpati,imitasi,empati.
2. kebutuhan-kebutuhan jiwa
o rasa aman
o kasih sayang
o penghargaan
o keberhasilan
o pengawasan
o kebebasan.
3. kebutuhan dasar/primer: sandang, panngan, papan, pendidikan, kesehatan.

Emile Durkheim: “depresi disebabkan karena 3 faktor”
1. altruistic suicide (integrasi2 social yang terlalu ketat)
2. anomic suicide (siyuasi eksternal yang menekan individu)
3. egoistic suicide (integrasi2 sosial masyarakat yang terlalu lemah)

empat langkah pencegahan:
1. meningktakan keimanan
2. mengubah gaya hidup
3. menyempurnakan sendi2 kehidupan keluarga dan masyarakat
4. memperbaiki kehidupan di bidang ipoleksosbudhankam.
5. solusi terakhir: berkunjung ke psikiater.

Gejala2 kes. Mental:
• gejala2 fisik; sulit tidur, sesak napas, jantung berdebar, nyeri dada, pingsan.
• Tingkah laku; kekerasan fisik, penyimpangan tingkah laku, reaktif.
• Mental; gangguan konsentrasi, sulit tidur, mudah tersinggung, pelupa.
• Emosi; pemarah, mudah tersinggung, kekerasan emosi.

Reaksi jiwa dalam menghadapi masalah:
a. Denial: menolak problem yang menimpa dirinya
b. Anger: marah
c. Bergainning: tawar-menawar, kenapa terjadi pada saya.
d. Depresi: kegoncangan jiwa
e. Acception: tidak bisa menerima→sakit jiwa

Perbuatan mental yang tidak disadari:
1. represi: menekan dirinya dengan sengaja tetapi tidak disadari untuk melupakan hal2 yang menyakitkan.
 Primer: mengingkari kenyataan yang menimbulkan penderitaan apabila ia mengingatnya.
 Sekunder: menghindari sesuatu yang akan mengingatkannya pada masa buruknya.
2. regresi: kemunduran orang dewasa yang seperto anak2.
3. proyeksi: menimpakan kesalahannya pada orang lain.
4. transferensi: mengalihkan perbuatannya kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah itu.
5. identifikasi: menerapkan sifat buruknya pada orang lain, sedangkan sifat baik orang lain diklaim menjadi sifatnya sendiri.
6. rasionalisasi: mencoba membuat dalih untuk memenuhi kesalahannya sehingga seakan-akan menjadi rasional.
7. kompensasi: terhalangnya orang untuk mencapai sesuatu / hambatan dialihkan kepada sesuatu yang lain.
8. pembelaan: orang tidak sadar membela diri karena tidak dapat menyelesaikan tugas2nya dengan baik / mengubah kenyataan.
9. disasosiasi: tidak ada koordinasi antara pikiran, perasaan, dan perilaku
10. subtitusi: perbuatan mental dimana individu yang gagal dalam satu hal mencari pelampiasan kepada hal yang lain.

Gejala-gejala gangguan jiwa yang bersifat paksaan:
1. Psychosthania:
a) Pobia: takut yang berlebihan.
b) Obsesi: adalah orang yang terbelenggu dengan berbagai macam pikiran buruk.
c) Kompulsi: orang terpaksa melakukan sesuatu sehingga merasa gelisah dan cemas apabila tidak melakukannya.
I. Repetitive: paksaan mengulangi pekerjaan.
II. Serial: paksaan mengikuti urutan2 tertentu.
III. Orderlinese: paksaan atas aturan2 tertentu
IV. Magic : membaca mantra, percaya hal-hal ghaib.
V. Anti social: penyimpangan social (kleptomania, fetitishism/mengumpulkan barang lawan jenis, abnormal seks)
2. Kepribadian psychopathi: kepribadian antisosial
- agresif egois
- asosial : kelompok fanatic & paranoid.
- Orang yang suka mengganggu orang lain
- Penjahat2 sadis
- Psikopat suka marah.
- Psikopat yang depresi
- Orang yang rendah moralnya
- Berdusta.
3. Kelainan seksual:
a) gagal dalam menyesuaikan diri dengan kecenderungan seks yang betul dengan jenis lain
b) terhambatnya pertumbuhan yang wajar untuk berpindah dari satu tahap ke tahap yang lain.
Jenis2 kelaian seksual:
- narsizm: orang sangat bangga terhadap diri sendiri.
- Oedipus compleks: mencintai orang lain secara berlebihan dan diasosiasikan seperti orang tuanya.
- Cinta terhadap sejenis
- Cinta yang tidak wajar terhadap lawan jenis
- Objek yang dicintai tidak wajar
- Ungkapan seks yang tidak wajar
- Kelainan kehidupan keluarga
- Kontradiksi seksual.

Fenomena gangguan & penyakit jiwa; dipengaruhi factor:
- Unmeaning lessnes: ketidak bermaknaan hidup
- Kesenjangan antar individu dan perubahan yang dramatis bidang ekonomi polotik social
- Bangsa klien: bangsa yang bergantung pada bangsa lain. Sifatnya:
 Inferiority kompleks: rasa rendah diri dengan tidak mempunyai rasa bangga jika tidak mongkonsumsi barang impor
 Selebriti sindrom: hidup gampang2an, tanpa cita2
 Mistifikasi: segala sesuatu dianggap misteri
 Xenomania: orang terlalu diperbudak hal-hal yang berbau asing.
Bentuk2 gangguan mental dari prespektif psikosial religius: (1) keras kepala, (2) optimisme, (3) pesimisme, (4) dusta, (5) munafik, (6) gossip, (7) mencari kesalahan orang, (8) dengki, (9) sombong, (10) Dholim, (11) permusuhan dan kebencian, (12) pemarah, (13) ingkar janji, (14) hianat, (15) kikir, (16) serakah, (17) berbantah.

ads

Ditulis Oleh : Lukman Psiko Hari: 10.12 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar